Sunday, January 22, 2012

APA MAKNA HARI IBU?

By danang nurdiansah
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipuran yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Sekarang peringatan hari ibu dimaknai dengan penghormatan peran seorang ibu dalam keluarga. Dalam ranah ini biasanya peringatan hari ibu dilakukan dengan cara menggantikan pekerjaan ibu dirumah seperti memasak, merawat anak, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Atau menyebar bunga untuk mengingatkan seberapa besar peran ibu dalam kehidupan kita. Sebenarnya semua itu bagus tapi ini salah kaprah makna hari ibu yang kebanyakan orang Indonesia memaknainya, semua ini hanya mengikuti kebiasaan orang luar negeri dalam merayakan hari ibu atau lebih dikenal dengan mother day. Kita harus melihat sejarah hari ibu di Indosesia dan meneruskan semangat hari ibu seperti yang telah diharapkan para pendahulu kita.
Melihat kenyataan ini memang ironis sekali. Ini membuktikan bahwa tidak banyak orang indonesia yang tau makna sesungguhnya hari ibu yang ada di Indonesaia. Banyak di kampus dan facebook orang jelas kurang mengerti makna dari ibu. Saya harap hari ibu tidak dipandang  sesempit berterimakasih kepada ibu tapi juga bagaimana kita khususnya perempuan untuk lebih dapat berguna dan membangun bangsa ini. Untuk tetap mengobarkan semangat hari ibu seperti yang pendahulu kita harapkan. Seharusnya kita lebih melakukan hal-hal yang berguna untuk masyarakat seperti penggalangan dana untuk para gelandangan yang tidur dipinggir jalan atau orang yang tidak mampu, membuat aksi yang menyadarkan masyarakat akan makna sesungguhnya haari ibu dan banyak hal lain yang kita bisa lakukan demi memajukan bangsa ini .karena berbicara peran perempuan tidak setiap hari bisa benar-benar diperhatikan mumpung ada moment hari ibu tunjukkanlah perempuan indonesia kalau kamu memang bisa. Melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk negeri ini semampu kita atau khususnya perempuan lakukan. Dan ini yang saya bisa lakukan untuk hari ibu.

Referensi
[] Susan Blackburn. Kongres Perempuan Pertama. 2007. Jakarta. Penerbit: Yayasan Obor Indonesia & KITLV
[] http://www.wikipedia.com/hari%20ib

No comments:

Post a Comment